Aug 1, 2006

Tujuh Dosa Besar*

Mahatma Gandhi pernah mengatakan bahwa adatujuh hal yang menghancurkan kita. Kesemuanya berkaitan dengan kondisi sosial danpolitik.
Obat penangkal dari setiap "dosa besar" iniadalah suatu standar eksternal yang eksplisitatau sesuatu yang berdasarkan pada prinsipdan hukum alam, bukan pada nilai-nilaisosial.
1. Kekayaan tanpa kerja.
Ini mengacu pada praktek mendapatkansesuatu tanpa modal atau usaha, hanyamemanipulasi pasar, asset, orang danbarang, sehingga anda tidak harus bekerjaatau menghasilkan nilai tambah. Sekarangbanyak profesi yang berkenaan denganmenumpuk kekayaan tanpa bekerja,mengumpulkan banyak uang tanpa membayarpajak, mengambil keuntungan dari dana-danapemerintah tanpa menanggung bagian bebankeuangan yang wajar, dan menikmati semuakeuntungan dari status suatu warga negaradan keanggotaan suatu badan hukum tanpamau memikul resiko atau tanggung jawab apapun. Ini semua didasarkan pada suaturencana cepat kaya atau spekulasi yangmenjanjikan pelakunya dengan iming-iming,"Anda tidak perlu bekerja untuk menjadikaya." Motif emosional yang utama adalahketamakan.
Tingkah laku dan norma-norma sosial yangdemikian akan menimbulkan distorsi.Bagaimanapun apabila anda menjauhi hukumalam, maka cara penilaian anda akanterpengaruh secara negatif. Anda akanmendapatkan ide-ide yangmenyimpang.
Sering kita ketahui banyak eksekutif yangmenceritakan bagaimana mereka meninggalkanhukum dan prinsip-prinsip alam itu selamabeberapa waktu, lalu mulai secaraberlebihan membangun, meminjam uang dan
berspekulasi tanpa benar-benar membacaarus atau memperoleh umpan balik yangobyektif. Kini mereka menanggung hutangbesar. Mungkin mereka harus bekerja kerashanya untuk bertahan hidup.
Kembalilah ke hal-hal dasar. Tangankembali ke bajak. Tak perlu ragu untukbersikap konservatif, berpegang teguh padahal-hal yang mendasar, dan lebih sukatetap kecil namun terbebas dari hutang.
2. Kenikmatan tanpa suara hati.
Pertanyaan utama dari orang yang belummatang, egois, dan suka kenikmatan adalah,"Apa manfaatnya bagi saya? Apakah iniakan menyenangkan saya? Apakah ini akanmemudahkan saya?" Banyak orang mendambakankenikmatan namun mengabaikan suara hatidan tanggung jawab, bahkan merekamelupakan atau meninggalkan sama sekalikeluarganya dengan alasan mengerjakanurusan mereka sendiri. Merekamenganggapnya sebagai bentuk kemandirian.Tetapi kemandirian bukan keadaan yangpaling dewasa, hanya sebuah posisi ditengah jalan menuju kondisikesalingtergantungan - kondisi yang palingmaju dan matang.
Kenikmatan tanpa suara hati merupakansalah satu godaan bagi para eksekutif saatkini. Banyak orang menganggap dirinyatelah sukses lalu merasa bebas untukmelakukan apa yang diinginkannya. Merekamencari kenikmatan.Padahal kenikmatantanpa suara hati hanya menimbulkan lukadan sakit hati bagi orang-orang lain.
Suara hati adalah tempat bersemayamnyakebenaran dan prinsip-prinsip abadi -monitor internal hukum alam. Belajarlahuntuk memberi dan menerima, tidak hidupegois, peka, penuh perhatian.Jika tidak,maka tidak akan ada rasa tanggung jawabsosial dalam kegiatan-kegiatan kenikmatankita.
3. Pengetahuan tanpa karakter.
Bagaimanapun berbahayanya pengetahuan yangsempit, jauh masih lebih berbahayapengetahuan tanpa karakter yang kuat danberprinsip. Perkembangan intelektual yangmurni tanpa perkembangan karakter internalyang sepadan sama halnya denganmenyerahkan mobil sport bertenaga tinggike tangan remaja yang kecanduan obat bius.
Sayangnya ada saja orang yang tak sukadengan pendidikan karakter, karena merekamenganggap, "Itu adalah urusan sistemnilai anda." Tetapi anda bisa mendapatkanseperangkat nilai umum yang disetujuisemua orang, bahwa kebaikan, keadilan,martabat, sumbangsih, dan integritasadalah patut untuk dipertahankan. Takseorang pun akan menentang anda dalam halini.
Jadi, marilah memulai dengan nilai-nilaiyang tidak dapat dipertentangkan kemudianmemasukkan nilai-nilai itu ke dalam sistempendidikan, pelatihan dan pengembanganperusahaan kita. Marilah mencapaikeseimbangan yang lebih baik antaraperkembangan karakter dan intlektual.
4. Bisnis tanpa moralitas (etika).
Adam Smith, dalam bukunya MoralSentiments, menjelaskan betapa mendasarnyadasar moral bagi keberhasilan sistemekonomi; yaitu bagaimana kita salingmemperlakukan satu sama lain, semangatuntuk berbuat baik, melayani, memberibantuan. Apabila kita mengabaikan danmembiarkan sistem ekonomi berjalan tanpadasar moral serta tanpa pendidikanberkelanjutan, kita akan segera membentukmasyarakat dan bisnis yang tidak bermoral,kalau bukan asusila.
Bagi Adam Smith, setiap transaksi bisnismerupakan tantangan moral agar kedua belahpihak memperoleh hasil yang adil. Keadilandan kemauan baik dalam bisnis adalah tiangpenyangga sistem perdagangan bebas yangdisebut kapitalisme. Sistem ekonomi kitamerupakan hasil dari demokrasikonstitusional dengan pemenuhan hak-hakminoritas juga. Semangat menang-menangadalah semangat moralitas, semangat salingmenguntungkan, semangat keadilan bagisemua yang terlibat.
5. Ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan.
Apabila ilmu pengetahuan semuanya menjaditeknik dan teknologi, ilmu pengetahuandengan cepat akan merosot menjadi manusiamelawan kemanusiaan. Teknologi berasaldari paradigma ilmu pengetahuan. Jikahanya sedikit sekali tujuan kemanusiaanyang ingin dicapai oleh teknologi, makakita akan menjadi korban teknologi kitasendiri. Bagaimana pun teknologi harusbersandar pada dinding yang benar; yaitukemanusiaan. Bila tidak, maka evolusi ataubahkan revolusi dalam ilmu pengetahuantakkan atau sedikit sekali membawa padakemajuan manusia yang nyata dan berharga.
Satu-satunya hal yang belum berevolusiadalah hukum dan prinsip-prinsip alam,misal, sebelah utara pada kompas takpernah berubah. Ilmu pengetahuan danteknologi telah mengubah wajah hampirsemua yang lain. Tetapi hal yang mendasarmasih tetap berlaku seiring denganberlalunya waktu.
6. Agama tanpa pengorbanan.
Tanpa pengorbanan kita mungkin aktif dalamkelompok agama namun tidak hidup beriman.Kelompok agama hanyalah tirai sosial agamabelaka. Tidak ada kerja sama nyata denganorang-orang, atau berusaha lebih keraslagi, atau mencoba memecahkan masalah-masalah sosial kita.
Melayani kebutuhan orang lain memerlukanpengorbanan, setidaknya pengorbanankesombongan dan prasangka diri kitasendiri. Jika sebuah agama hanya dilihatsebagai suatu sistem hierarki biasa,pemeluknya tidak akan memepunyai semangatpelayanan atau semangat ibadah yangmendalam. Sebaliknya mereka akanmemusatkan perhatian pada ritual lahiriyahdan semua bentuk-bentuk luar agama yangbisa dilihat. Namun, mereka bukan orang-orang yang berpusat pada TUHAN atauprinsip.
Pemimpin-pemimpin tangguh yang bersemangatpengabdian tinggi memiliki kerendahanhati. Dan, ini adalah tanda-tanda orangyang benar-benar beriman. Ada banyak CEOyang merupakan pemimpin abdi yang rendahhati, yang mengorbankan kebanggaan danmembagi kekuasaan mereka.
Mereka memiliki pengaruh baik di dalam dandi luar perusahaan.
Sedihnya banyak orang menginginkan "agama"atau paling tidak berpenampilan beragamatanpa mau melakukan pengorbanan apa pun.Mereka menginginkan spiritualitas yangbesar namun tak mau berpuasa sedikit punatau diam-diam memberikan pelayanan.
7. Politik tanpa prinsip.
Anda lihat banyak politisi menghabiskanbanyak uang untuk membangun citra,meskipun citra itu dangkal, tiada isi,hanya untuk memperoleh suara dan jabatan.
Bila ini terjadi, maka sistem politik akanbekerja terlepas dari hukum-hukum alam.Padahal Deklarasi Kemerdekaan AmerikaSerikat menulis, "Kami percaya kebenaran-kebenaran ini dengan sendirinya, bahwaManusia diciptakan setara, bahwa merekadiberkati oleh Pencipta dengan Hak-haktertentu yang melekat pada dirinya, antaralain hak akan kehidupan, kemerdekaan, danpencarian kebahagiaan."
Kunci bagi masyarakat yang sehat adalahmenciptakan kemauan sosial, sistem nilai,selaras degan prinsip-prinsip yang benar.Apabila tak ada prinsip, tidak ada yangbisa anda jadikan tempat bergantung.Prinsip adalah kompas penunjuk arah utarayang sejati. dan indikator bagi landasantempat kita membangun sistem nilai. Dan,keduanya berjalan selaras.
Adalah ironi, bila banyak perusahaanmencanangkan pernyataan misi yang agung,tetapi di jalan raya orang ditodong disiang bolong, atau banyak orang yangdirampas harga diri, uang, dan jabatannyatanpa melalui proses yang semestinya.
Dalam film The Ten Commandements, NabiMusa berkata pada Firaun, "Kami harusdipimpin oleh hukum ALLAH, tidak olehmu."Sesungguhnya ia berkata, "Kami tidak akandiperintah oleh seseorang kecuali jikaorang itu merupakan penjelmaan hukum."
Di dalam masyarakat dan organisasi-organisasi yang terbaik, hukum alam danprinsip-prinsip berlaku - inilahkonstitusi - dan bahkan orang-orang puncakharus tunduk pada prinsip-prinsip itu. Takseorang pun lebih tinggi dari hukum.


* Diringkas dari Principle CenteredLeadership oleh Stephen R. Covey.