Jun 21, 2009
Perpisahan deh...
Ada perjumpaan tentunya ada perpisahan. Maka tibalah saatnya kami berdelapan harus berpisah setelah hampir sebulan jalan bareng. Sore itu, 19 Juni 2009, di sebuah taman di tepi pantai Waikiki kami makan bareng, ber-barbeque and salad ria. Agak canggung rasanya kami saling bercerita menyadari bahwa pertemuan ini adalah bagian untuk mengakhiri perjalanan yang mengasikkan ini. Tapi hidup memang harus kembali ke dunia nyata.
Perpisahan yang sebenarnya terjadi pada 20 Juni 2009. Kami bertujuh, selain Ruby, berkemas dan berangkat meninggalkan hotel menuju Bandara Honolulu. Untungnya kami bertujuh masih bisa berbarengan sampai di Jepang. Jadi masih ada kesempatan untuk berbagi cerita di perjalanan. Ruby harus stay satu malam lagi karena dia menggunakan penerbangan yang esok harinya. Antara sedih dan senang tentunya. Sedih karena tidak bisa berbarengan dengan ketujuh teman seperjalanannya selama ini. Tapi senang sekali karena masih ada waktu satu hari untuk memuaskan diri berbelanja. Yes.. belanja adalah hal yang paling menyenangkan baginya. Okay Ruby, selamat berbelanja dan kami jalan dulu.
Jun 17, 2009
Selamat jalan Texas
16 Juni 2009 pagi kami kembali harus mengungsi. Kali ini kami akan pergi bukan saja ke kota lain melainkan meninggalkan dataran benua Amerika menuju kepulauan kecil di tengah lautan Pasifik. Tepatnya kami ke negara bagian Hawai'i.
Menggunakan pesawat Continental Airline kami berdelapan ditambah dua pendamping kami terbang meninggalkan bandara Houston-Bush International Airport pada pukul 11.25 waktu setempat. Diperkirakan pada pukul 14.45 waktu Hawai'i kami akan mendarat di Bandara Honolulu. Selamat jalan Texas. You have what you proud to "Everything in Texas is big" and it make you always say "Don't mess with Texan"
Jun 14, 2009
Space Center, Houston Texas
Hari ini rencana mo berkunjung ke Ranch untuk liat koboi2 Texas gagal total. Ternyata hari Minggu ini mereka libur. Entah kenapa yang pasti kami harus cari acara lain untuk mengisi hari libur ini. pak Sade dari Malaysia mengusulkan kalau kami ke Space Center nya NASA. Mmm kaya'nya menarik juga. Ternyata seluruh rekan sepakat untuk memilih ke tempat itu. Jadilah pukul satu siang kami meluncur ke pangkalan NASA diantar Coach Bus yang disopiri Arif.
Ternyata kegiatan yang rencananya cuma dua jam malah baru berakhir pukul 18.00. Jadi kami habiskan waktu 3 jam lebih di Space Center ini. Yang lama adalah kunjungan ke sarana pengendali dan latihan para astronotnya. Hebat ya NASA ini. Kantor bisa jadi tempat wisata. Memang dasar Amrik ini apa aja bisa jadi tempat hiburan dan liburan.
Liat tukiknya Texas
Siang ini rencana kami akan pindah ke kota lain masih di negara bagian Texas juga. Tapi pagi sebelum berangkat kami menyempatkan berkunjung kembali ke Padre Island di bagian ujung dimana ada pusat konservasi penyu. Kami akan melihat pelepasan tukik ke alam. Sudah sering sih aku melihat kegiatan ini, bahkan punya beberapa program yang sama. Salah satunya coba deh browse di youtube.com dan cari "song for tukik". Tapi gak ada salahnya melihat di Texas ini, untuk cari perbandingan bagaimana mereka mengelolanya.
Pukul 5.30 pagi kami sudah meluncur dari hotel. Marty baik banget, dia udah menyiapkan kopi dan donat untuk pengganjal perut di pagi hari. Susan mengajak suami dan anaknya. Mereka rupanya belum pernah juga melihat kegiatan pelepasan tukik ini. Satu jam perjalanan dari hotel tibalah kami di Taman Nasional Padre Island. Tepatnya di Malaquite Pavillion, dimana pusat konservasi penyu ini dipusatkan.
Pukul 5.30 pagi kami sudah meluncur dari hotel. Marty baik banget, dia udah menyiapkan kopi dan donat untuk pengganjal perut di pagi hari. Susan mengajak suami dan anaknya. Mereka rupanya belum pernah juga melihat kegiatan pelepasan tukik ini. Satu jam perjalanan dari hotel tibalah kami di Taman Nasional Padre Island. Tepatnya di Malaquite Pavillion, dimana pusat konservasi penyu ini dipusatkan.
Jun 12, 2009
Inisiatif masyarakat Corpus Christi
Pagi sampai sore ini judul di atas menjadi tema perjalanan kami. Pukul 8 kami meluncur ke kantor Pelabuhan Corpus Christi. Bukan untuk urusan pelayaran, tapi host kami pinjam aula pertemuan di kantor ini untuk memaparkan pengalamannya dalam mengelola satu organisasi non profit. Ada dua organisasi, yang pertama organisasi kecil namanya Corpus Bend sedang yang kedua organisasi besar Gulf of Mexico Foundation. Kedua organisasi ini adalah organisasi non profit, jadi kami dapat cerita dan diskusi mengenai peran, aksi dan bagaimana organisasi tersebut mengelola dan memastikan keberlangsungan programnya. Gulf of Mexico Foundation merupakan kelanjutan dari program EPA yang diinstitusikan menjadi satu Yayasan yang bertugas untuk menjembatani kerja antar lembaga dari negara2 bagian di USA dan MEXICO. Lembaga ini mencoba mengatasi kesenjangan komunikasi yang terjadi karena adanya birokrasi antar institusi. Lobby lembaga ini di Washington sangat kuat sehingga ratusan ribu dollar dikelola setiap tahunnya untuk melakukan pertemuan rutin dari lembaga2 di US dan Mexico serta memberikan grant untuk kegitan di lapangan terutama terkait restorasi kerusakan lingkungan.
Jun 11, 2009
Hari kedua di Corpus Christi, Texas
Pagi ini acara kami dimulai pukul 08.00. Kumpul di lobby hotel Omni Bayfront Hotel, Susan dan Marty sudah siap menjemput kami. Acara pertama kami akan menjadi observer pada acara Workshop "Texas Seagrass Conservation Program" di gedung Pengelola Pelabuhan Corpus Christi. Acara ini diselenggarakan oleh Texas Parks and Wildlife, Coastal Bend Foundation and Port of Corpus Christi. Hampir 100 perserta mengikut wshop ini.
Setelah itu kami makan siang di Alladin. Restoran orang Siria. Alasan memilihnya adalah hanya dia yang menyediakan masakah halal.
Sorenya setelah makan siang kami mengunjungi Harte Research Institute, Texas A&M University-Corpus Christi. Insitut ini baru mendapat bantuan pembangunan gedung riset dari seorang warga Texas yang ingin turut mengembangkan penelitian. Hebat aja, satu orang mau mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membangun gedung riset. Mmmm...
Setelah itu kami makan siang di Alladin. Restoran orang Siria. Alasan memilihnya adalah hanya dia yang menyediakan masakah halal.
Sorenya setelah makan siang kami mengunjungi Harte Research Institute, Texas A&M University-Corpus Christi. Insitut ini baru mendapat bantuan pembangunan gedung riset dari seorang warga Texas yang ingin turut mengembangkan penelitian. Hebat aja, satu orang mau mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membangun gedung riset. Mmmm...
Jun 10, 2009
Negara bagian Texas
Ini adalah negara bagian ketiga yang kami kunjungi. Negara bagian Texas. Beberapa hari belakangan nonton Weather News Channel ditayangkan bahwa negara bagian ini akan berada di suhu kisaran 90 derajat Fahrenheit. Lebih panas dari negara bagian Florida dimana kami menghabiskan waktu hampir seminggu terakhir. Tentunya tidak terlalu berbeda dari suhu biasanya di Wakatobi yang mencapai 35-36 derajat Celcius.
Ketika berangkat dari Bandara Florida, terbayang sudah panasnya Texas ini. Saat mendarat di Bandara Dallas, panas itu sudah mulai terasa menyengat. Apalagi ketika kami harus buru-buru keluar pesawat karena harus mengejar pesawat American Eagle yang akan menerbangkan kami dari bandara Dallas ke bandara Corpus Christi. Namun bandara International Dallas sangatlah nyaman dan bersih. Kami juga tidak perlu berlari jauh dari Gate B18, tempat dimana kami keluar, menuju Gate C32 dimana pesawat berikutnya menunggu.
Beda waktu antara Florida dengan Texas adalah satu jam lebih lambat. Jadi saya harus mengundurkan satu jam arloji Suunto yang saya pakai.
Pesawat American Eagle yang kami gunakan ternyata adalah jenis ATR. Pesawat tipe ini juga yang biasa saya pakai kalau harus terbang dari Ujung Pandang menuju Bau-Bau. Pesawat baling2 ganda ini berangkat dari Dallas pukul dan tiba di Corpus Christi 1jam 35 menit.
Ketika berangkat dari Bandara Florida, terbayang sudah panasnya Texas ini. Saat mendarat di Bandara Dallas, panas itu sudah mulai terasa menyengat. Apalagi ketika kami harus buru-buru keluar pesawat karena harus mengejar pesawat American Eagle yang akan menerbangkan kami dari bandara Dallas ke bandara Corpus Christi. Namun bandara International Dallas sangatlah nyaman dan bersih. Kami juga tidak perlu berlari jauh dari Gate B18, tempat dimana kami keluar, menuju Gate C32 dimana pesawat berikutnya menunggu.
Beda waktu antara Florida dengan Texas adalah satu jam lebih lambat. Jadi saya harus mengundurkan satu jam arloji Suunto yang saya pakai.
Pesawat American Eagle yang kami gunakan ternyata adalah jenis ATR. Pesawat tipe ini juga yang biasa saya pakai kalau harus terbang dari Ujung Pandang menuju Bau-Bau. Pesawat baling2 ganda ini berangkat dari Dallas pukul dan tiba di Corpus Christi 1jam 35 menit.
Bandara Corpus Christi sangat terang benderang kalau tidak bisa dikatakan panas, saat itu sekitar puku 16.30 an. Di bandara itu kami disambut dengan paparan foto2 hasil lomba foto pemotretan burung. Sangat indah foto-foto yang dipajang. Marty Johnson dari World Affairs Council of South Texas, menjemput kami dengan mobil pickup double cabin Honda dan satu mobil van sewaan dari AVIS. Ia tempatkan barang-barang kami di mobil pick up dan kemudian kami menggunakan van menuju Hotel Omni Bayfront di 900 North Shoreline Boulevard.
Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar, saya, Ficar, Sade, Nais dan Ruby, sepakat keluar untuk mencari restoran. Sepanjang jalan sore itu hanya kami yang berjalan kaki, jalanan lengang oleh pejalan kaki. Beberapa mobil berseliweran dan komentar kami sama, semua yang di Amerika ini besar2, mobil yang lalu lalang selalu berukuran besar jenis mini truk atau setidaknya sedan dengan cc di atas 2000 cc. Mengikuti petunjuk Marty saat kami dijemput tadi kami memilih satu restoran seafood di dekat hotel. Seafood restoran ini sangat nyaman dan menyenangkan suasananya. Kami mencoba masakan Snapper, Shrimp dan fish. Ternyata porsinya tidak cukup untuk kami berlima. Kami memesan lagi udang dan tambahan kentang dan calamari. Nyam, dengan lahap kami santap semuanya dan pulang dengan perut kenyang.
Perjalanan kami balik ke hotel memilih jalur jalan di pantai Teluk Corpus Christi. Yang menarik di pantai bertembok tinggi 4o cm ini terpasang beberapa bangku putih di sepanjang pantai ini. Pada bangku-bangku tersebut tertuliskan nama yang digrafir pada logam tembaga dan dipasangkan pada bangku berwarna putih itu.
Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar, saya, Ficar, Sade, Nais dan Ruby, sepakat keluar untuk mencari restoran. Sepanjang jalan sore itu hanya kami yang berjalan kaki, jalanan lengang oleh pejalan kaki. Beberapa mobil berseliweran dan komentar kami sama, semua yang di Amerika ini besar2, mobil yang lalu lalang selalu berukuran besar jenis mini truk atau setidaknya sedan dengan cc di atas 2000 cc. Mengikuti petunjuk Marty saat kami dijemput tadi kami memilih satu restoran seafood di dekat hotel. Seafood restoran ini sangat nyaman dan menyenangkan suasananya. Kami mencoba masakan Snapper, Shrimp dan fish. Ternyata porsinya tidak cukup untuk kami berlima. Kami memesan lagi udang dan tambahan kentang dan calamari. Nyam, dengan lahap kami santap semuanya dan pulang dengan perut kenyang.
Perjalanan kami balik ke hotel memilih jalur jalan di pantai Teluk Corpus Christi. Yang menarik di pantai bertembok tinggi 4o cm ini terpasang beberapa bangku putih di sepanjang pantai ini. Pada bangku-bangku tersebut tertuliskan nama yang digrafir pada logam tembaga dan dipasangkan pada bangku berwarna putih itu.
Rupanya bangku-bangku ini merupakan sumbangan dari warga di Corpus Christi untuk melengkapi pantai yang sudah indah ini semakin lengkap dengan tersedianya bangku-bangku putih nan indah. Rupanya dukungan masyarakat terhadap pantai in cukup tinggi. Terbukti banyaknya bangku-bangku putih dari papan ini yang terpasang sepanjang pantai ini. Satu pelajaran lagi kami dapat.
Jun 9, 2009
Everglades National Park
Jun 8, 2009
Menjadi volunteer di Florida Keys Clean Up Programme
Setelah berlibur dua hari maka pada hari Senin, 8 Juni 2009, kami menjadi volunteer dalam program Reef Clean Up yang diadakan di Florida Key Reef. Lokasinya cukup jauh dari hotel kami menginap. Oleh karenanya pukul 07.30 kami harus sudah meluncur dengan van charteran kami untuk menuju lokasi.
Selesai bervolunteer-ria di Florida Keys, dalam perjalanan kembali ke Miami kami mampir di John D Pennekamp State Park of Florida. Kawasan konservasi ini dibawah pengelolaan negara bagian Florida. Berbeda dengan Taman Nasional (National Park) yang dibawah pengelolaan negara. Nama John D. Pennekamp merupakan penganugerahan kepada nama seorang wartawan yang merintis pendirian State Park ini. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai kawasan ini silakan buka website mereka di : http://www.floridastateparks.org/pennekamp/
Jun 4, 2009
Bergeser ke Negara Bagian Florida
Sore ini kami akan bergeser ke negara bagian Florida. Menurut pemandu kami, kalau selama beberapa hari ini suasananya formal maka di Florida akan lebih banyak informalnya. Kalau dibanding2kan serasa membandingkan Jakarta dan Bali gitu...
Dari bandara Reagan, Washington kami akan menggunakan American Airline menuju bandara Miami International, Florida. Perjalanan udara ini ditempuh kira-kira sekitar 3 jam yaitu dari pukul 15.00 dan tiba 18.00 waktu setempat.
Foto di atas adalah saat melakukan check-in di Bandara Reagan, Washington dan foto di bawah adalah koridor dari ruang kedatangan menuju ruang pengambilan bagasi di bandara Miami International, Florida
Jun 2, 2009
Hari kedua dan ketiga di Washington DC
Hari kedua agenda kami adalah berkunjung ke markas World Resource Institute (WRI) dan kantor WWF US, kantor Departemen Luar Negeri di Washington DC serta Markas NOAA dan Sekretariat program Chesapeake Bay di University of Maryland.
Di WRI, kami bertemu dan berdiskusi dengan Kathleen Reytar dan Lauretta Burke. Keduanya merupakan staf dari People and Ecosystems Program. Dalam pertemuan tersebut mereka mempresentasikan update program Reef at Risk yang telah mereka publikasikan sejak 2006.
Tahun 2009 ini mereka sedang melakukan updating informasi dalam Reef at Risk edisi terbaru.
Setelah itu kami meluncur ke kantor WWF US. Kate Newman menyambut kami dan bercerita tentang program Coral Triangle WWF kepada seluruh peserta. Tidak terlalu baru bagi saya dan rekan dari WWF Hongkong, karena sudah sering berdiskusi tentang itu. Bahkan untuk tayangan webnya ... lebih tahu daripada rekan2 WWF US. Lucu kan...
Sesaat sebelum makan siang kami meluncur ke Maryland untuk menuju markas besar NOAA (National Oceanic and Atmoshperic Administration). NOAA merupakan lembaga penelitian dibawah Departemen Perdagangan US. Unik kan karena departemen yg mengurusi perdagangan punya lembaga penelitian sebesar NOAA ini. Karena kami tiba lebih awal maka kami putuskan untuk cari makan siang dulu di satu cafe kecil di sebelah markas NOAA ini.
Berbagai macam program di NOAA dipresentasikan oleh para penanggungjawabnya. Saking banyaknya sampai seperti lomba pidato. Diskusi udah gak terlalu sempat karena waktunya juga terbatas. Tepatnya udah waktunya orang mo pulang kantor jadi ya harus bubaran.
Hari ketiga di Washington DC kami meluncur dulu ke Kantor OES, dibawah DEPLU-US yang mengurus program kami ini. Kantor ini berada di gedung Harry Truman Building. Pada kesempatan ini kami bertemu dengan Rhonda L. Ferguson-Augustus. Dia sempat memberitahu kami partisipan dari Indonesia untuk menonton pidato Barrack Obama di University of Cairo besok pagi. Katanya kalian sebagai orang Indonesia akan bangga dengan apa yang disampaikan oleh Obama. Keesokan harinya saat bersiap untuk berangkat pagi hari kusempatkan menonton di TV, ternyata Obama menyebutkan Indonesia lebih dari 5 kali sebagai satu negara yang bisa menjadi contoh kerukunan beragama dan peningkatan peran perempuan yang berhasil. Wah berarti ibu itu udah baca bahan pidatonya dong, sampai bisa mengingatkan kami. Hmm
Siangnya kami makan siang di restoran di wilayah kampus Univ.of Maryland sebelum mengunjungi sekretariat Chesapeake Bay di Univ. of Maryland. Program ini merupakan salah satu contoh penerapan program Seagrant. Program ini merupakan kerjasama Perguruan Tinggi dengan pemerintah negara bagian dalam upaya meningkatkan penelitian tepat guna terutama dibidang pesisir dan kelautan. Kami bertemu dengan Dr. William C. Dennison, penanggungjawab program Seagrant di Univ. of Maryland ini.
Visiting Meridian International Center
Meridian International Center ini lembaga non pemerintah dan non profit. Namun dari tongkrongannya lembaga ini profesional banget. Kalau mo lihat gedungnya aja bikin terkagum2 atas pengelolaannya. Mereka ini yang dipercaya USA Department of State untuk membantu memfasilitasi perjalanan kami. Mereka yang mengurus perjalanan, mencarikan pendamping dan memonitor apabila ada hal2 yang diperlukan oleh rombongan kami.
Saat kami ke sana, di gedung mereka sedang ada pameran karya seni kontemporer seniman China. Menarik sekali karya2nya. Seluruh ruang pertemuan dan bahkan di halaman kantornya terpampang karya yang unik tersebut.
Mr David Paulson dan Ms. Elizabeth Uebelacker yang menerima kami. Ada pula Ms. Jamari Salleh, program officer dari US Dept. of State, yang memberikan pembekalan mengenai apa dan mengapa ada kegiatan yang kami ikuti ini diselenggarakan. Selanjutnya David, memberikan panduan mengenai bagaimana rangkaian kegiatan kami akan berjalan sejak dari Washington, DC, Florida, Texas, hingga ke Hawaii. Dan yang paling mengasyikkan adalah ketika Elizabeth mulai membagikan bekal alias uang perjalanan kami. Syukurlah, walau tidak cukup besar bagi pengeluaran akomodasi dan transport di USA namun dibanding harus keluar dari kantong sendiri, mana mampu....? :)
Saat kami ke sana, di gedung mereka sedang ada pameran karya seni kontemporer seniman China. Menarik sekali karya2nya. Seluruh ruang pertemuan dan bahkan di halaman kantornya terpampang karya yang unik tersebut.
Mr David Paulson dan Ms. Elizabeth Uebelacker yang menerima kami. Ada pula Ms. Jamari Salleh, program officer dari US Dept. of State, yang memberikan pembekalan mengenai apa dan mengapa ada kegiatan yang kami ikuti ini diselenggarakan. Selanjutnya David, memberikan panduan mengenai bagaimana rangkaian kegiatan kami akan berjalan sejak dari Washington, DC, Florida, Texas, hingga ke Hawaii. Dan yang paling mengasyikkan adalah ketika Elizabeth mulai membagikan bekal alias uang perjalanan kami. Syukurlah, walau tidak cukup besar bagi pengeluaran akomodasi dan transport di USA namun dibanding harus keluar dari kantong sendiri, mana mampu....? :)
Subscribe to:
Posts (Atom)